Anarko-Punk |
sesama komunitas Punk yang lainnya.
Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang
mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan
Anti Capitalist.Crass, Conflict, Flux Of Pink Indians merupakan sebagian band
yang berasal dari Anarcho Punk.
Anarko-Punk adalah bagian dari gerakan punk yang
dilakukan baik oleh kelompok, band, maupun individu-individu yang secara khusus
menyebarkan ide-ide anarkisme. dengan kata lain, anarko-punk adalah sebuah
sub-budaya yang menggabungkan musik punk dan gerakan politik anarkisme. tidak
semua punk diiidentikkan dengan anarkisme. namun, anarkisme memiliki peran yang
signifikan dalam punk. begitu juga sebaliknya, punk memberikan pengaruh yang
besar pada wajah dunia anarkisme kontemporer.
beberapa band punk penting yang cukup popular dan
dianggap sebagai pelopor dari gerakan anarko-punk antara lain crass, conflict,
dan subhumans. sedangkan di indonesia beberapa band anarko-punk yang cukup
populer antara lain marjinal, bunga hitam, dan lain sebagainya.
Anarko-Komunisme
Anarko-Komunisme adalah suatu bentuk dari anarkisme
yang mengajarkan penghapusan negara (atau institusi kenegaraan) dan faham kapitalisme,
untuk sebuah jaringan asosiasi sukarela di mana semua orang bebas untuk
memenuhi kebutuhannya.
Anarko-Komunisme juga dikenal dengan sebutan anarkis
komunisme, komunis anarkisme, anarkisme-komunis ataupun komunisme libertarian.
Namun, walaupun semua anarkis komunis adalah komunis libertarian, tetapi tidak
semua komunis libertarian adalah anarkis (menganut faham anarkisme), misalnya dewan komunis. hal yang
membedakan anarko-komunisme dari varian lain dari libertarian komunisme adalah
bentuk oposisinya terhadap segala bentuk kekuasaan politik, hirarki dan dominasi. Komunisme
bisa tumbuh subur dinegara - negara miskin maupun negara berkembang, namun
dengan runtuhnya negara-negara komunis yang kuat menyebabkan faham-faham
komunis inipun tidak akan bisa berkembang menjadi besar.
Anarko-Sindikalisme adalah cabang dari anarkisme
yang berkonsentrasi kepada pergerakan buruh[1].
Sindikalis merupakan kata Perancis yang bermakna "serikat buruh". Para
penganut ideologi
ini disebut dengan Anarko-Sindikalis. Anarko-Sindikalis berpendapat bahwa serikat
buruh merupakan kekuatan yang potensial untuk menuju kepada revolusi
sosial, menggantikan kapitalisme dan negara dengan
tatanan masyarakat baru yang mandiri dan demokratis oleh kelas pekerja.
Anarko-Sindikalis memandang serikat buruh berpotensi
sebagai kekuatan revolusioner untuk perubahan sosial, mengganti sistem Kapitalisme
dan negara dengan sebuah masyarakat baru yang dikelola secara demokratis oleh
kaum pekerja. Anarko-Sindikalis berupaya menghapuskan sistem kerja-upah[2]
dan negara atau kepemilikan pribadi terhadap alat produksi, yang menurut mereka
menuntun pada pembagian kelas. Anarko-Sindikalis merupakan aliran gerakan anarkis yang
populer dan aktif hingga hari ini. Gerakan Anarko-Sindikalis memiliki pendukung
yang cukup banyak di dunia dengan berbagai organisasinya di berbagai belahan
dunia.
Solidaritas kaum pekerja
Solidaritas Kaum Pekerja bermakna anarko-sindikalis
percaya bahwa semua pekerja, tak terlepas gender atau kelompok sukunya, berada
dalam situasi yang serupa dalam kaitannya dengan majikan (kesadaran kelas).
Lebih jauh lagi, hal itu berarti, dalam sistem kapitalisme, setiap kerugian
atau keuntungan yang diciptakan kaum pekerja terhadap atau dari majikan akan
berakibat kepada semua pekerja. Karena itu, untuk membebaskan diri, segenap
pekerja mesti saling mendukung satu dengan yang lain di dalam konflik kelas
yang mereka hadapi.
Anarko-Sindikalis percaya terhadap metode aksi langsung — yaitu, aksi
yang secara langsung memperoleh keuntungan, sebagai lawan dari aksi tak
langsung, seperti memilih perwakilan untuk duduk dalam pemerintahan — akan
membebaskan ketertindasan mereka.[3]
Kelompok anarkisme-komunis pertama kali diformulasikan
oleh Carlo Cafiero, Errico
Malatesta dan Andrea Costa dari kelompok
federasi Italia pada Internasionale I.
Pada awalnya kelompok ini (kemudian diikuti oleh anarkis yang lain setelah
kematian Bakunin seperti Alexander
Berkman, Emma Goldman, dan Peter
Kropotkin) bergabung dengan Bakunin menentang kelompok Marxis dalam
Internasionale I.
Berbeda dengan anarkisme-kolektif yang
masih mempertahankan upah buruh berdasarkan kontribusi mereka terhadap
produksi, anarkisme-komunis memandang bahwa setiap individu seharusnya bebas
memperoleh bagian dari suatu hak milik dalam proses produksi berdasarkan
kebutuhan mereka.
Prinsip dasar
Kelompok anarkisme-komunis menekankan pada egalitarianisme
(persamaan), penghapusan hirarki sosial (social hierarchy),
penghapusan perbedaan kelas, distribusi kesejahteraan yang merata, penghilangan
kapitalisme,
serta produksi kolektif berdasarkan kesukarelaan. Negara dan hak
milik pribadi adalah hal-hal yang tidak seharusnya eksis dalam
anarkisme-komunis. Setiap orang dan kelompok berhak dan bebas untuk
berkontribusi pada produksi dan juga untuk memenuhi kebutuhannya berdasarkan
pilihannya sendiri.
Salah satu hal yang membedakan antara anarkisme-kolektif
dengan anarkisme-komunis adalah pandangan mengenai gaji dan upah pekerja.
Anarkisme-komunis berpendapat bahwa tidak ada satu carapun yang dapat mengukur
kontribusi seseorang terhadap proses produksi dan ekonomi karena kesejahteraan
adalah hasil dari produksi bersama. Sistem ekonomi yang berdasarkan gaji/upah
pekerja dan hak milik adalah bentuk penyiksaan negara dan aparaturnya dengan
tujuan untuk mempertahankan hak milik pribadi dan juga ketidakseimbangan
hubungan ekonomi di antara para pelaku produksi.
Selain itu, anarkisme-komunis menolak sistem gaji/upah
pekerja dengan dasar filosofi bahwa pada hakikatnya manusia itu "malas"
dan "egois". Anarkisme-komunis juga mendukung komunisme
(dalam sistem pemikiran Marxisme) dengan penekanan pada penjaminan kebebasan dan
juga kesejahteraan bagi setiap orang, dan tidak mendukung komunisme dalam hal
yang berhubungan dengan kekuasaan. Hal inilah yang membuat anarkisme-komunis
sering disamakan dengan filsafat egalitarian.
Anarko-Feminisme
mengkombinasikan antara anarkisme dengan feminisme. Anarka-Feminisme melihat patriarki sebagai sebuah
manifestasi hirarki dan, dengan demikian, hal tersebut merupakan sebuah masalah
pokok dalam masyarakat. Anarka-feminisme mempercayai bahwa menghancurkan
partiarki sama pentingnya dalam sebuah perjuangan kelas, dan juga perlawanan
anarkis melawan negara dan kapitalisme.
Anarka-feminisme
terinspirasi oleh para penulis dan teoris awal abad ke-20 seperti Emma Goldman dan Voltairine de Cleyre.
Anarko-primitivisme (disebut juga primitivisme radikal,
primitivisme anti-otoritarian, gerakan anti-peradaban, atau sekedar
primitivisme) adalah sebuah terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan
sebuah arus radikal yang mengkritik peradaban
dalam seluruh totalitasnya melalui perspektif anarkis,
serta berupaya untuk menginisiasikan sebuah transformasi yang komprehensif atas
hidup manusia.
Secara khusus, memang seharusnya tak ada –isme
anarko-primitivisme ataupun anarko-primitivis. Individu-individu yang
diasosiasikan dengan arus ini tidak pernah berharap untuk dikotakkan dalam
batas-batas sebuah ideologi, melainkan memilih menjadi individu-individu bebas
dalam komuniti bebas yang berjalan dalam harmoni satu sama lain termasuk juga
dengan biosfer sehingga akan menolak untuk dibatasi dengan sekedar terminologi ‘anarko-primitivis’
atau label-label ideologis lainnya. Sehingga, definisi terbaik untuk
anarko-primitivisme adalah sebuah label yang tepat yang digunakan untuk
mengkarakteristikkan individu-individu yang beragam dalam kesamaan sebuah
proyek: penghapusan seluruh relasi kekuasaan—seperti struktur kontrol,
paksaan, dominasi dan eksploitasi—demi membangun sebuah bentuk komunitas yang
telah membuang seluruh struktur relasi tersebut.
Bendera hijau dan hitam bendera yang banyak dipakai dalam gerakan anarko-primitivisme |
Tujuan dari proyek mereka yang termasuk dalam
karakteristik di atas, adalah untuk mengembangkan sebuah sintesis dari anarki
kontemporer, sebuah sintesis yang membawa aspek anti-otoritarian dari pola
hidup primitif dengan bentuk-bentuk paling maju dari analisa-analisa anarkis
tentang relasi kekuasaan. Tujuannya, sangat kontras dengan anggapan-anggapan
sinis dari kalangan umum, bukanlah untuk mereplika atau kembali ke era
primitif, melainkan melihat kehidupan primitif sebagai sebuah sumber inspirasi,
sebagai sebuah bentuk-bentuk anarki yang eksis.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar