Selasa, 11 Oktober 2011

RIOT GRRRL

 Riot Grrrl
 Riot Grrrl merupakan pergerakan underground feminist Punk yang dimulai pada awal tahun 1991 dan biasa disebut sebagai gelombang ketiga feminisme. anggotanya ialah para wanita yang keluar dari Hard Core Punk. Pergerakan Riot Grrrl terhadap emansipasi wanita secara universal dianggap lebih dekat kepada gelombang kedua daripada ketiga.

Biasanya band riot grrrl mengangkat isu-isu seperti pemerkosaan, kekerasan terhadap asisten rumah tangga, seksualitas dan kekuatan perempuan.
Beberapa band yang konsisten menyuarakan hal tersebut adalah : Bikini Kill, Fifth Column, Bratmobile, Jack Off Jill, Excuse 17, Heavens to Betsy, Huggy Bear, Adickdid, The Third Sex, Sleater-Kinney dan juga band lesbian seperti Team Dresch.
Riot Grrrl juga menganut sistem DIY, fanzine, seni, aksi politik dan aktivis sebagai bagian dari pergerakan mereka.

Selama akhir 70-an hingga awal 80-an terdapat beberapa musisi (wanita) rock dan punk yang menginfluence lahirnya etos Riot Grrrl.
Mereka antara lain adalah The Raincoats, X-Rey Spex, The Slits, the Runaway, Chrissie Hynde, Exene Cervenka, Lydia Lunch, Kim Gordon dan tentunya Patti Smith.
Selama pertengahan tahun 80-an, terbentuk beberapa band seperti Mecca Normal dari Vancouver dan Sugar Baby Doll dari San Francisco.

Di tahun 1987 secara premier juga disebutkan oleh majalah Sassy yang mana majalah-majalah sebelumnya tidak pernah membahas Riot Grrrl.
Sebuah artikel berjudul 'Women, sex and Rock and Roll' dipublikasikan oleh Puncture pada tahun 1989 yang menjadi 'manifesto' dari pergerakan ini.
Pada tahun 1991, sebuah acara yang disiarkan oleh Lois Maffeo menyuarakan kemarahan wanita dalam acara bernama Your Dream Girl di radio KAOS.

Pada awal tahun 1990-an, daerah Seattle/Olympia, Washington telah menjadi wilayah Do It Yourself yang sangat maju.
Banyak wanita yang turun ke underground scene dapat menyuarakan tentang pemikiran feminis melalui fanzine maupun melalui garage band.
Konsep konsep yang sering diterapkan di kampus-kampus mulai ditiru, dengan memakai zine foto kopian atau buklet, mereka menggerakkan budaya punk, politik menentang kebijakan pemerintah dan alternatif sub culture.

Di tahun 1991, terdapat pergerakan massa yang belum terorganisir untuk menentang 'hak untuk hidup' dari Christian Coalition, akibat adanya aborsi secara legal dan melibatkan petinggi Mahkamah Konstitusi, Clarence Thomas.
Seorang wanita yang konsisten menyuarakan hak wanita, Anita Hill menuduh Thomas memiliki gangguan seksual dan ditutup-tutupi oleh media.
Kemudian aksi Hill tersebut mendorong adanya pergerakan dan kesadaran yang lebih besar dari para wanita. Dan di akhir tahun 1991, pergerakan tersebut dikenal sebagai 'Riot Grrrl'.

Penggunaan dan makna Riot Grrrl semakin berkembang secara perlahan-lahan.
Menulis di Dance of Days : Two Decades of Punk in the Nation's Capital, Mark Andersen menyebutkan bahwa personel Bratmobile, Jen Smith bereaksi terhadap kekerasan yang ada dengan menulis surat kepada Allison Wolfe : "This Summer's going to be a girl riot!".
Di lain pihak ada yang melaporkan bahwa Jen menulis, "We need to start a girl riot!".

Setelah itu, Wolfe dan Molly Neuman bekerja sama dengan Kathleen Hanna dan Tobi Vail untuk menciptakan sebauh zine bernama Riot Grrrl.
Nama Riot Grrrl diambil dengan menggabungkan kata 'Riot' dengan zine pertama milik Vail, Jigsaw : 'Revolution Grrrl Style Now'.

Pada 20-25 Agustus 1991, K Records menggelar festival musik indie yang dikenal sebagai International Pop Underground Convention.
Banyak musisi feminis yang tampil, seperti Bratmobile, Heavens to Betsy, Nikki McClure, Lois Maffeo, Jean Smith dari Mecca Normal, 7 years Bitch dan 2 side project milik Kathleen Hanna, yaitu Suture dan Wondertwins.

Grrrl Zine A Go Go
Dari situ mulai banyak yang saling bertukar informasi melalui zine, telepon, surat, dsb.
Dalam beberapa hari selanjutnya juga akan tampil beberapa band macam : Unwound, L7, The Fastbacks, The Spinanes, Shadowy Man on a Shadowy Planet, Girl Trouble, The Pastels, Kicking Giant, Rose Melberg, Seaweed, Kreviss, I Scream Truck, Scrawl, Nation of Ulysses, The Melvins, Jad Fair, Three Headcoats dan Steve Fisk.

Festival tersebut bukan hanya kembali menyuarakan Do It Yourself, tapi juga tentang prinsip dan kesenangan, bukan karena sekedar meinstream.
Seperti yang diutarakan Beat Happening : "Learn how to NOT play your instrument" dan "hey, you don't have to sound like the flavor of the month, all you have to do is sound like yourselves".
Hal ini mengingatkan kepada prinsip Punk Rock itu sendiri pada tahun 70-an, dimana di situ disebutkan : "play just 'cause you wanna, no matter what".

Setelah festival tersebut, banyak band yang kemudian menggerakan scene Riot Grrrl.
Antara lain : Mecca Normal, Slant 6, Sta-Prest, Sue P. Fox, Jenny Toomey, Autoclave, Jack Off Jill, Raooul, Nomy Lamm, Excuse 17, Oiler, Canopy, Third Sex, Cheesecake, CWA (Cunts with Attitude), Tattle Tale, Growing Up Skipper, The Need, Team Dresch, Fifth Column, Bangs, Free Kitten, Emily's sassy lime, The Quails, The PeeChees.
Di Inggris ada Huggy Bear, Mambo Taxi , Skinned Teen, Pussycat Trash, The Phantom Pregnancies, Linus, Budget Girls, Sister George dan Coping Saw.
Di Asia sendiri ada Hang on the Box, Nonstop Body, Red Bacteria Vacuum, dan Lolita No. 18.

Di era menjelang akhir 90-an hingga 2000-an perkembangan riot grrrl terus meningkat.
Bukan hanya dari kalangan punk saja yang akhirnya menyuarakan persamaan gender dan feminis, seperti yang dilakukan Spice Girls dengan lagunya 'Girl Power'.
Namun band-band riot grrrl juga tetap tumbuh, seperti Le Tigre, Ladytron, The Donnas, Ted Leo, Some Girls dan The Locust.
Bikini Kill
Di Indonesia sendiri ada Amazing in Bed yang menyuarakan hak-hak wanita untuk menikmati hidup sama seperti para laki-laki.
Konsep dan semangat Riot Grrrl banyak memunculkan konsep baru seperti yang dilakukan Yeah Yeah Yeahs.
Hingga saat ini mungkin Riot Grrrl sudah jauh berkembang dari awal kemunculannya.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar